Indonesia menjadi pemain terbesar di pasar nikel global, banyak perusahaan nikel global bangkrut di 2024.
Sepanjang tahun 2022, Indonesia mengekspor 775.000 ton nikel, peningkatan 367% dibanding tahun sebelumnya. Sejak tahun 2022, produksi nikel di Indonesia mengalami lonjakan luar biasa.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, total ekspor nikel Indonesia mencapai 775.000 ton, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dengan persentase mencapai 367%.
Nilai total ekspor nikel Indonesia juga melonjak hingga 5,9 miliar dolar AS, naik 369% dalam satu tahun, menjadikannya sebagai pencapaian tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.
Dampak Global Terhadap Pasar Nikel
- Langkah inovatif Indonesia dalam meningkatkan produksi dan kebijakan larangan ekspor nikel mentah telah mengguncang pasar nikel global.
- Negara-negara seperti Uni Eropa, Kanada, dan Australia merasakan dampak negatif dari kebijakan ini, dengan beberapa perusahaan bahkan menghadapi kebangkrutan.
- Dengan Indonesia yang mampu memproduksi nikel dengan biaya lebih rendah, negara lain kesulitan untuk bersaing dan harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Investasi Asing di Industri Nikel Indonesia
- Perusahaan-perusahaan besar asing telah berinvestasi 4,5 miliar dolar AS di smelter Indonesia.
- Banyak perusahaan asing telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam industri nikel Indonesia.
- Beberapa raksasa otomotif, seperti Ford, bersama dengan perusahaan nikel asal Tiongkok, Zhejiang Huayou Kobalt, telah menginvestasikan total sekitar 4,5 miliar dolar AS dalam pembangunan smelter nikel di Indonesia.
- Investasi ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pemrosesan nikel domestik tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.
Oversupply dan Penurunan Harga Nikel
- Oversupply dari nikel ini telah menyebabkan penurunan tajam dalam harga pasar.
- Dalam waktu dekat, terjadi oversupply nikel yang signifikan di pasar, yang menyebabkan produksi nikel sulfida di seluruh dunia mengalami penurunan.
- Kinerja buruk perusahaan pertambangan global baru-baru ini juga terkait dengan penurunan harga nikel dalam setahun terakhir.
- Salah satu penyebab utama oversupply ini adalah peningkatan produksi luar biasa dari nikel laterit, terutama di Sulawesi, Indonesia.
- Akibatnya, harga nikel terus merosot, mencapai level terendah dalam hampir tiga tahun.
- Data dari US Geological Survey menunjukkan bahwa Indonesia menjadi produsen nikel terbesar di dunia, memproduksi sekitar 1,8 juta metrik ton pada tahun lalu, yang setara dengan hampir setengah dari total produksi global yang diperkirakan sekitar 3,8 juta metrik ton.
Dampak Penurunan Harga terhadap Perusahaan Pertambangan
- Banyak perusahaan pertambangan besar melaporkan kerugian finansial akibat jatuhnya harga nikel.
- Penurunan harga nikel ini berdampak negatif pada banyak perusahaan pertambangan besar yang melaporkan kerugian finansial. Misalnya, Glencore plc mencatat penurunan yang signifikan dalam laba inti tahunan, mengalami penurunan hampir separuh laba dari tahun sebelumnya, yaitu dari $34 miliar di 2022 menjadi $17,1 miliar di 2023.
- Glencore juga mengalami penurunan nilai aset sebesar $2,5 miliar pada akhir tahun lalu, salah satunya berasal dari tambang tembaga dan kobalt di Republik Demokratik Kongo. Sebagai langkah untuk mengatasi kerugian ini,
- Glencore memutuskan untuk menjual sahamnya di Coneambo Nickel SAS dan menghentikan produksi selama enam bulan sambil mencari investor baru.
Prospek Produksi Nikel Indonesia
- Produksi nikel Indonesia yang meningkat diperkirakan akan terus berlanjut.
- Diperkirakan bahwa produksi nikel Indonesia yang sedang berkembang akan terus berlanjut, karena negara ini berfokus pada pengembangan industri domestik melalui ekstraksi dan pengolahan sumber daya mineral.
Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya proses hilirisasi industri untuk sumber daya mineral. Ambisi ini telah menyebabkan oversupply nikel murah yang didorong oleh investasi besar dari China, yang turut berkontribusi terhadap penurunan harga nikel secara global. (fir)