Baik AS maupun China berinvestasi besar-besaran di Indonesia untuk mengamankan posisi sebagai sekutu
Baik Amerika Serikat (AS) maupun China sedang melakukan upaya besar dalam berinvestasi di Indonesia untuk mendapatkan dukungan dan menjalin aliansi.
Alasan di balik minat kedua negara besar ini adalah posisi strategis Indonesia yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di Asia.
Indonesia terletak diantara Samudera Hindia dan Pasifik, yang memberi kontrol atas jalur perdagangan maritim penting secara global, menjadikannya pusat kompetisi yang intens antara kedua superpower.
Potensi Ekonomi Indonesia yang Mengesankan
Ekonomi Indonesia telah tumbuh secara luar biasa dalam dua dekade terakhir. Indonesia memiliki potensi ekonomi yang luar biasa dengan sumber daya alam yang luas serta kemampuan militer yang terus berkembang.
Sejak pulih dari krisis ekonomi Asia pada tahun 1997, Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan dan diproyeksikan mencapai produk domestik bruto (GDP) sebesar 1,5 triliun dolar AS pada akhir 2024.
Tingkat kemiskinan di Indonesia berhasil dipotong setengah sejak tahun 1999, menunjukkan kemajuan yang signifikan di tengah populasi yang terus berkembang lebih dari 275 juta orang.
Diversifikasi Ekonomi dan Kebangkitan Digital
Diversifikasi ekonomi telah mengubah cara Indonesia beroperasi di pasar global. Indonesia telah melakukan pergeseran signifikan dari mengekspor bahan mentah ke industri bernilai tambah untuk memperkuat ekonomi.
Misalnya, larangan ekspor nikel mentah pada tahun 2020 telah mendorong pengembangan industri pemrosesan nikel di dalam negeri.
Dengan pertumbuhan sektor e-commerce yang pesat, Indonesia kini memiliki industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara dan telah melahirkan banyak startup bernilai di atas satu miliar dolar, menjadikannya pusat teknologi yang semakin berkembang.
Kebijakan Non Blok dan Hubungan Militer
Kebijakan Non Blok memungkinkan Indonesia mempertahankan kemandirian strategis. Indonesia mengadopsi kebijakan Non Blok yang memperbolehkan negara ini berinteraksi dengan baik dengan keduanya, AS dan China, tanpa terikat dengan salah satu di antaranya.
Sejak era Perang Dingin, Indonesia berhasil mendapatkan bantuan militer dan ekonomi dari kedua belah pihak tanpa komitmen yang mengikat.
Meskipun menghindari keterikatan yang permanen, Indonesia aktif dalam memperkuat kerjasama militer dengan memperluas latihan militer bersama dengan negara-negara lain, menunjukkan bahwa mereka dapat menjaga kemandirian sambil tetap unggul dalam capaian regional.
Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan Indonesia
Indonesia harus menyeimbangkan kebijakan luar negerinya sambil mempertahankan hubungan ekonomi dengan China.
Indonesia melakukan latihan militer di dekat pulau-pulau yang disengketakan pada bulan Juni 2020, setelah menolak tawaran China untuk bernegosiasi mengenai batas-batas maritim.
Kebijakan luar negeri Indonesia mencerminkan transisi yang rumit, di mana mereka harus melindungi kedaulatan sekaligus menjaga hubungan ekonomi dengan salah satu mitra dagang terbesar mereka, China.
Penegasan kedaulatan ini terlihat ketika Indonesia menguatkan rencana untuk mengembangkan Pulau Nuna menjadi zona ekonomi khusus, meskipun ada tekanan dari China untuk menghentikan eksplorasi mengebor minyak dan gas alam.
Demografi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bonus demografis Indonesia diperkirakan akan mendorong ekonomi negara ini selama setidaknya setengah abad ke depan.
Dengan populasi 277 juta, Indonesia adalah negara keempat terpadat di dunia dan memiliki profil demografi yang ideal untuk pertumbuhan ekonomi, yaitu tenaga kerja yang relatif muda.
Hal ini memberi Indonesia keunggulan dibandingkan negara maju lainnya, seperti Jepang dan Korea Selatan, yang menghadapi penurunan jumlah tenaga kerja karena penuaan populasi.
Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia akan menciptakan siklus permintaan domestik yang kuat, yang selanjutnya mendukung pertumbuhan ekonomi.
Tantangan dalam Pembangunan dan Sistem Pendukung
Kendala geografis menjadi tantangan utama dalam upaya pembangunan nasional.
Indonesia memiliki lebih dari 177.000 pulau, yang mengakibatkan pengembangan yang kompleks dan mahal, terutama dalam mengatasi ketimpangan antara pusat-perkotaan dan pedesaan.
Pulau Jawa menghasilkan sekitar 56% dari semua beras Indonesia dan memiliki lebih dari setengah populasi negara, meskipun hanya mencakup kurang dari 7% dari total luas tanah negara.
Jakarta, sebagai ibu kota, menghadapi tantangan lebih lanjut dengan risiko banjir dan tenggelam oleh peningkatan permukaan laut, menciptakan kesulitan dalam perencanaan infrastruktur.
Korupsi dan Ketidakpastian Politik
Ketidakstabilan politik yang berkaitan dengan praktik korupsi dapat menghambat pertumbuhan. Setelah kemajuan dalam memerangi korupsi, Indonesia mencapai peringkat lebih tinggi dalam Indeks Persepsi Korupsi pada 2019, namun telah mengalami kemunduran.
Situasi politik saat ini kompleks, dengan Presiden Joko Widodo menghadapi batasan masa jabatannya dan kekuatannya dipertanyakan, apalagi dengan pencalonan putra bungsunya sebagai wakil presiden.
Ancaman terhadap demokrasi Indonesia tampak semakin nyata, dengan potensi semakin menguatnya kecenderungan otoriter dan keuntungan populisme yang harus diwaspadai.
Apa yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat di Indonesia belakangan ini?
Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh diversifikasi dari ekspor bahan mentah menuju industri bernilai tambah, perkembangan sektor digital yang pesat, serta kebijakan yang mendukung investasi asing. Upaya ini secara efektif telah mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan daya saing negara di pasar global.
Mengapa Indonesia dianggap penting dalam konteks geopolitik Asia?
Indonesia memiliki posisi strategis di antara Samudera Hindia dan Pasifik, yang membuatnya menjadi kunci dalam jalur perdagangan maritim internasional. Selain itu, dukungan dari Indonesia dapat mempengaruhi keseimbangan kekuatan antara negara-negara besar seperti AS dan China.
Apa dampak dari korupsi terhadap pembangunan Indonesia?
Korupsi dapat menghambat kemajuan pembangunan dengan mengurangi investasi asing dan memperburuk ketidakstabilan politik, yang dapat merusak pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Apa tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam menjaga kedaulatan maritimnya?
Tantangan utama adalah harus menyeimbangkan hubungan ekonomi dengan China sambil tetap berkomitmen pada kedaulatan wilayah, terutama dalam konteks sengketa di Laut Cina Selatan.
Bagaimana demografi Indonesia berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonominya?
Indonesia memiliki populasi yang besar dan relatif muda, yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan permintaan domestik dan pertumbuhan kelas menengah. (fir)