Sebagai pemimpin ASEAN, Indonesia akan memiliki peran penting di geopolitik Asia Tenggara. Dengan transisi politik setelah pemilu 2024, Indonesia dapat mengambil langkah besar dalam mediasi konflik regional, termasuk di Laut China Selatan.

  • Mediasi Konflik: Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin upaya diplomasi dalam konflik regional, khususnya di Laut China Selatan, dengan mengambil posisi sebagai penengah yang netral.
  • Ekonomi Hijau: Transisi menuju energi bersih, seperti pengembangan tenaga surya dan panas bumi, dapat menarik investasi asing dan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin dalam inisiatif energi terbarukan di kawasan.
  • Keseimbangan Kekuasaan: Sebagai negara non-blok, Indonesia berpotensi memainkan peran penyeimbang antara kekuatan besar seperti AS dan Tiongkok, menjaga stabilitas regional sambil memperkuat posisinya sebagai kekuatan diplomatik.

Namun, keberhasilan Indonesia sangat bergantung pada stabilitas politik domestik dan keberlanjutan reformasi ekonomi. Pemilu 2024 akan menjadi titik penting yang menentukan arah geopolitik Indonesia.

Tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh tantangan dan peluang. Dunia akan terus berubah dengan cepat, ditandai oleh persaingan kekuatan besar, konflik regional, inovasi teknologi, dan tantangan perubahan iklim.

Dalam konteks ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat perannya di panggung internasional. Dengan pendekatan diplomasi yang strategis, transisi ekonomi hijau, dan stabilitas domestik yang terjaga, Indonesia bisa menjadi aktor utama di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.

Apakah dunia mampu bersatu atau justru terpecah lebih jauh? Jawabannya terletak pada bagaimana kita semua, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada hari ini. (fir)