Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan investor global Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2024.

Dalam pertemuan tersebut, turut hadir sejumlah menteri dan para pengusaha swasta di Indonesia guna membahas strategi pengelolaan aset nasional, serta peningkatan investasi di Indonesia.

Ray Dalio merupakan salah satu investor di dunia yang dikenal dengan wawasan mendalam dalam strategi investasi dan manajemen aset. Kehadirannya di Indonesia diharapkan dapat memberikan perspektif yang berharga dalam optimalisasi pengelolaan aset negara serta menarik lebih banyak investasi ke Tanah Air.

Peluang dan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia berada di titik lepas landas dengan potensi luar biasa.

Ray Dalio menguraikan potensi besar Indonesia untuk perubahan dan pertumbuhan ekonomi. Dia menunjukkan bahwa Indonesia memiliki beban utang yang relatif rendah dan kemampuan untuk menarik modal yang dapat berkontribusi bagi pertumbuhan.

Namun, dia juga mencatat adanya berbagai tantangan, seperti hambatan birokrasi, kesulitan dalam memulai bisnis, dan masalah korupsi, yang perlu diatasi untuk mencapai tujuan tersebut.

Melalui pengalaman di berbagai negara, Ray Dalio menekankan pentingnya kepemimpinan yang kuat untuk mengatasi tantangan ini dan mewujudkan reformasi yang diperlukan.

Faktor Perubahan dalam Tatanan Dunia
Ada lima faktor yang sangat berpengaruh dalam perubahan tatanan dunia saat ini.

  1. Faktor pertama adalah perubahan dalam tatanan dunia disebabkan oleh lima faktor penting yang saling terkait, dimulai dengan uang dan utang, di mana siklus utang mempengaruhi kekuatan beli di pasar. Uang adalah representasi dari kekuatan beli dan kredit adalah bagian dari siklus ini yang menyentuh berbagai aspek kehidupan.
  2. Faktor kedua adalah konflik internal antara dua kubu politik yang saling memerangi, yang menciptakan perpecahan di masyarakat. Di negara-negara seperti Amerika Serikat, ada perbedaan mendasar yang mengakibatkan hilangnya kolaborasi dan kompromi, menjadikan situasi ini sebagai “perang” antara dua belah pihak.
  3. Faktor ketiga adalah pergeseran geopolitik yang mengindikasikan perubahan dalam tatanan dunia, biasanya setelah konflik besar yang menentukan siapa yang memiliki kekuasaan. Sejarah mencatat siklus di mana kekuatan baru akan muncul dan menantang kekuatan yang sudah ada, yang terlihat nyata saat ini.
  4. Fungsi alam, seperti bencana alam dan pandemi, adalah faktor keempat yang lebih mematikan dibandingkan dengan perang, karena dampaknya pada tatanan sosial dan politik domestik serta internasional.
  5. Faktor terakhir dan paling kuat adalah inovasi manusia, khususnya teknologi baru, terutama kecerdasan buatan, yang telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk pemerintahan dan kesehatan. Kecerdasan buatan dianggap sebagai penemuan paling kuat yang mempengaruhi cara hidup masyarakat.

Pengusaha besar seperti Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Chairul Tanjung hingga H. Isam juga terlihat hadir dalam pertemuan di Istana tersebut. (fir)

Foto: screenshoot video Sekretariat Presiden