Buku Berpengaruh dalam Ilmu Pengetahuan. Judul aslinya dalam bahasa Arab adalah Almanar Al’iriyal, tapi kemudian diterjemahkan ke bahasa Latin menjadi Book of Optics.

Buku ini adalah salah satu karya ilmiah paling berpengaruh dalam sejarah sains, khususnya dalam bidang optik. Jika tidak ada buku ini, teknologi seperti kamera mungkin tidak akan ada di zaman sekarang.

Buku ini juga dibaca oleh Galileo Galilei, Johanes Kepler, Rene Descartes, sampai Leonardo Da Vinci.

Buku yang ditulis oleh Ibnu al-Haitham, seorang ilmuwan Muslim pada abad ke-11, masih relevan hingga saat ini, lebih dari satu milenium setelah ditulis.

Tokoh Ilmuwan: Ibnu al-Haytham
Ibnu al-Haytham dikenal di Barat sebagai Alhazen dan sangat terkenal di Eropa, disejajarkan dengan Galileo dan Newton.

Sering dianggap sebagai bapak optik, Ibnu al-Haytham melakukan banyak penelitian dan eksperimen yang menjadi dasar bagi ilmu tentang cahaya. Meskipun banyak orang di dunia Muslim mungkin tidak mengenal namanya, di Eropa namanya sangat dihormati.

Penemuan Revolusioner : Kamera Obscura
Saat di penjara, Ibnu al-Haytham menciptakan dasar bagi penemuan kamera obscura.

Selama waktu di penjara karena gagal mengatasi banjir Sungai Nil, ia melakukan eksperimen yang mendasari penemuan kamera, yang dikenal sebagai kamera obscura.

Kata “kamera” berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘ruangan’, dan ‘obscura’ berarti ‘gelap’, merujuk pada eksperimen yang dilakukan di ruangan gelap.

Kontribusi dalam Pahami Cahaya
Ibnu al-Haytham adalah yang pertama membuktikan bahwa cahaya berjalan dalam lintasan lurus.

Ia menjelaskan berbagai fenomena terkait cahaya, termasuk refleksi di cermin dan refraksi cahaya. Ini menjadi pondasi bagi berbagai teknologi seperti kabel optik dan komunikasi satelit.

Karya-karya Ibnu al-Haytham menjadi dasar bagi materi pelajaran di sekolah mengenai optik, meskipun banyak orang tidak menyadari kontribusinya. (fir)